BUAT TINTA UNTUK KALIGRAFI YUUUKKK

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3RfcXVHOurNojmQLueWErwd55ce2mnDpOmVPPQbbySNbsayTP7n9RiHD-Tokyn9MYnx8jcbSCF1YkVBnZywGkWATGJ9UCN331wBD3ZZlR7JQrFiRQRTM0B4aDonLTDfD5qOmVFd4F499/s1600/TINTA+CINA+8.jpg
Cara Mengolah Tinta Untuk Kaligrafi :
  • Pilih dan beli tinta yang bagus. biasanya harganya agak mahal. STOP jangan beli tinta yang murahan. ini mengakibatkan hasil karya anda pun menjadi mrahan alias kurang bagus. Pilihlah tinta cina yang agak mahal seperti "tinta merk cina dengan kardus kotak (hijau) yang tutupnya diputar". Bisa juga yang tutupnya dicabut Rp 20.000 di www.tokolemka.com. Selain itu juga bisa pakai tinta merk winsor (winton & newton)  Rp 55.000 di Bandung,  Schmincke  sekitar $1 di Singapura atau Malaysia.
  • Pastikan kondisi tinta masih bagus dan tidak kadaluarsa. Bila tinta sudah kadaluarsa dan terlanjur mengental, sebaiknya rendam dulu tinta tsb didalam air panas selama setengah hari
  • Tuangkan tinta secukupnya kedalam wadah tinta yang khusus. wadah tinta sebaiknya yang berbahan kuningan asfat, stainlestel holbin, atau wadah berbahan kaca bekas wadah minyak rambut, pons, dll
  • Tambahkan secukupnya air panas + garam + madu asli (tips dari Zohreh Abbasy, kaligrafer wanita Iran. foto zohreh dan saya sudah saya pajang tuh, liat aja orangnya cewek kan?). Banyaknya kadar air disesuaikan, perkirakan sendiri supaya tinta nantinya tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair.
  • Tutup dan guncang-guncang
  • Buka lagi, simpan dan biarkan selama 7 hari. Jangan ditutup, supaya bahan pekatnya tinta mengendap dan sisanya menguap. Hal ini akan membuat tinta menjadi pekat
  • Masukan media penyangga seckupnya kedalam wadah tinta khusus tadi. Penyangga ini bisa berupa benang jahit, benang woll, benang sulam, benang sutra (banyak di sulawesi), benang dari batang pohon pisang (biasa dipakai santri pesantren salaf untuk menulis terjemahan ktab kuning, ada banyak di pasar tradisional), kain sutera, potongan spon untuk bedak cewek, dll. Fungsi penyangga ini adalah sebagai penyaring agar saat mata pena di celup kedalam tinta, memperoleh tinta yang tidak kental, bersih dan tidak terlalu banyak. Sehingga tinta yang menempel di ujung mata pena menjadi proporsional
  • Tinta siap diapakai. silahkan di tes. Bila tinta masih terlalu kental, maka tambahkan air panas sedikit demi sedikit sampai enak digoreskan. Namun bila tinta terlalu encer, tinggal anda tambah sedikit tintanya.
  • Kalau gagal dan tetap gak enak tintanya, buang saja atau disimpan. Siapa tau nanti bisa kepakai dan silahkan coba lagi tips diatas. Mahirnya anda dalam megolah tinta ini perlu kesabaran, keseringan/kebiasaan, dan kepekaan rasa terhadap tinta.
Sedikit tips : sebaiknya anda coba tutorial diatas dengan tinta sedikit dulu. jadi kalau anda gagal, tidak perlu buang-buang tinta terlalu banyak. kalau sudah berhasil dan anda sudah ahli mencapur tinta, anda sudah boleh mengolah tinta dalam jumlah besar. jadi sekalian nyampurin tinta. jadi gak mengulang-uang tips diatas. sehingga kalau tinta anda habis, tinggal anda ambil tinta hasil olahan anda tadi.
SELAMAT MENCOBA KAWAN-KAWAN
Sumber : http://www.kaligrafi.kaligrafer.com/2014/08/bagaimana-cara-mengolah-tinta-yang_18.html

PAKIS HUTAN, ASAL USUL KHANDAM

          Khadam dalam bahasa Arab artinya pembantu. Menurut istilah adalah kayu yang bisa digunakan untuk menulis kaligrafi. Artinya sebagai alat bantu untuk menulis kaligrafi. Kayu ini memiliki sifat kering dan keras, sehingga jika dibuat pena kaligrafi mata penanya tidak mudah terkikis atau lembek. Berbeda sekali dengan pena kaligrafi yang terbuat dari pohon bambu, dia mudah menyerap air sehingga mata pena menjadi lembab, jika ditekan maka akan bengkok. Namun untuk kayu khadam ini bersifat keras dan kering, tidak menyerap tinta. Pas sekali buat nulis kaligrafi. 


          Kayu ini menurut Saudara Saya yang ada di Sumatra itu namanya tanaman resem. Menurut beliau dilingkungan Desanya, Tanaman ini tergolong tananman liar dan hidup di perkebunan (jawa: kebon). Karena Tanaman liar tentunya tanaman ini tumbuh diberbagai tepat banyak sekali. Dan tidak terurus. didaerah ini, tanaman tersebut belum tersentuh oleh pengrajin-pengrajin anyaman. Ternyata di Pati dan Kudus khususnya, tananman ini sangat dibutuhkan dalam seni Kaligrafi untuk menulis khot arab. 

          Para pecinta Kaligrafi cabang Naskah dan Hiasan Mushaf, pastinya membutuhkan tanaman ini. Selain ringan dia memiliki bentuk yang hampir sama dengan pena, bahkan ukurannya juga hampir sebesar pena. Banyak kaligrafer yang tidak tahu nama asli kayu ini. Mereka menyebutnya Khadam. Bahkan ditoko-toko besar penjual alat tulis kaligrafi juga mengatakan bahwa kayu ini kayu khadam. Maka kebanyakan kaligrafer juga menyebutnya khadam. Saat saya belajar Kaligrafi dengan KH. Noor Aufa Shiddiq Kudus, beliau juga mengatakan Khadam. Mengenai didaerah mana saja kayu ini tumbuh. Saya belum mendapatkan informasi. Yang baru saya ketahui tanaman ini didapat di daerah Jambi Sumatra. Karena biasanya kalau saya minta dikirimi khadam dari saudara saya yang berdomisili di Jambi.
 
SUMBER :  http://www.senibudaya.web.id/2015/02/khadam.html

Sejarah Kaligrafi Islam




Asal-Usul Kaligrafi

  • Para pakar Arab mencatat, bahwa Nabi Adam As-lah yang pertama kali mengenal kaligrafi. Pengetahuan tersebut datang dari Allah SWT, sebagaiman firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 31 : “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhya… “
  • Cerita-cerita keagamaan lainnya, misalnya saja, banyak yang percaya bahwa bahasa atau sistem tulisan berasal dari dewa-dewa
  • Muncul tafsiran-tafsiran baru tentang asal-usul tulisan indah atau kaligrafi yang lahir dari ide “menggambar” atau “lukisan” yang dipahat atau dicoretkan pada benda-benda tertentu seperti daun, kulit, kayu, tanah, dan batu. “
  • Pada mulanya tulisan tersebut berdasarkan pada gambar-gambar. Kaligrafi Mesir Kuno yang disebut Hieroglyph berkembang menjadi Hieratik, yang dipergunakan oleh pendeta-pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan.
  • Dari huruf Hieratik muncul huruf Demotik yang dipergunakan oleh rakyat umum selama beberapa ribu tahun 9 Tulisan yang ditemukan 3200 SM di lembah Nil ini bentuknya tidak berupa kata-kata terputus seperti tulisan paku,10 tetapi disederhanakan dalam bentuk-bentuk gambar sebagai simbol-simbol pokok tulisan yang mengandung isyarat pengertian yang dimaksud. Kaligrafi bentuk inilah yang diduga sebagai cikal bakal kaligrafi Arab
  
Kaligrafi Masuk Indonesia



  • Muncul di Nusantara pada abad XIII setelah Islam berkembang
  • Perpaduan seni Islam dengan seni tradisional Indonesia (Hindu-Buddha)
  • Berawal di kalangan istana kemudian menyebar ke masyarakat hingga sekarang
Sumber: http://setohandoko.blogspot.com/

Sumonggo latihan yang mushaf. . .

Sepenggal kisah dari MKQ kawan,

Namanya lomba tuh pasti ada namanya Teknik Penilaian kan?
Nah berikut ni ketiga golongan yang bisa dinilai kawan. . .
 
Berdasarkan Pedoman Perhakiman Cabang Khat Al-Qur’an, Dewan Hakim MKQ menilai dua sub pokok materi, yaitu huruf dan ornamen untuk tiga golongan musabaqah, yaitu:
  1. Golongan Naskah (penguasaan huruf)
  2. Golongan Hiasan Mushaf (penguasaan huruf dan ornamen)
  3. Golongan Dekorasi (penguasaan huruf dan ornamen).

Crayon juga indah. .

Hasil buatan dengan crayon kawan- kawan. . yahh. masi asal-asalan lahhhh. 
Iseng, coba bikin eh bisa jadi. . Jadi ala kadarnya maksudnya.
Ayatnya itu, 
Wa Atimmul Hajja Wal 'Umrota Lillaah. . .
Nahh iya, buat yang pada mau umroh wal haji ni. Coooochokk kan. Silahkan dicoba latihannya ya..

Latihan huruf lam alif dulu kawan..

 Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib :

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻼﻡ : ﻟﻄﻴﻒ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ

Adapun huruf lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.

Huruf wawu yang satu . .

  Faedah huruf hijaiyah (wawu) ialah sebagai berikut :

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻮﺍﻭ : ﻭﺍﺣﺪ ﺻﻤﺪ ﻟﻢ ﻳﻠﺪ ﻭﻟﻢ ﻳﻮﻟﺪ

Adapun huruf wawu artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan (Husein bin Ali bin Abi Thalib)

Arti wau = permadani ampunan yang dipersiapkan Allah kepada manusia. (batas al A'raf bagi manusia kecuali Nabi Muhammad SAW)